Pra remaja atau tahap masa remaja awal dan bagi.orang tua merupakan masalah baru yang berbeda. Yang paling menonjol bagi orang tua adalah mereka seakan kehilangan kendali atas anak mereka. Kekuatan hukum atau kata-kata yang mengatur hanya akan memperburuk suasana. Perlu disadari metode ini tidak selamanya berhasil. Terkadang ada anak pra remaja yang terlihat menurut tapi semua aturan tetap akan dilanggar. Karena kesalahan metode orang tua juga.
Harus dihadapi kenyataan psikologis yang harus diperhatikan orang tua dari anak pra remaja, seolah orang tua akan merasa kehilangan kendali anak mereka tidak seperti sebelum memasuki masa remaja. Walau sebenarnya mereka tidak berarti sudah tidak dapat dikendalikan, hanya saja orang tua harus menyerahkan tanggung jawab kepada mereka sendiri. Memberi kepercayaan bahwa tanggung jawab atas kehidupan sudah bisa mereka pilih.
Usahakan untuk tidak melawan kenyataan psikologis. Orang tua harus dapat mengerti bahwa setiap kemauan orang tua sekarang tidak lagi dapat dituruti. Segala metode sebelum remaja tidak diperlukan lagi seperti memberikan hadiah positif, menyuruh anak menyendiri untuk berpikir kesalahannya, dll.
Metode tersebut sebaiknya jangan dipergunakan lagi tetapi mengandalkan sikap saling menghormati, mengasihi, pengertian yang lebih, dan lebih mengalah dan bukan melulu menekankan kewibawaan tapi menjalin hubungan emosional yang akrab, menggunakan teknik umpan balik, pemecahan persoalan bersama atau diskusi, perjanjian atau musyawarah keluarga.
Menerima masukan dan protes anak dengan tenang dan jangan ditentang. Hanya sedikit diceritakan sebab akibat. Mereka akan berpikir dan pasti mereka juga dapat lebih bijak mengambil sikap. Orang tua pada tahap ini hanya memantau. Dan mendoakan selalu yang terbaik buat anak remajanya.
Nah, perlu diingat anak anda yang remaja bukan kanak-kanak lagi. Sekarang dia sudah setengah dewasa. Maka jangan perlakukan dia sebagai anak kecil. Karena pendewasaan diri tergantung dari orang tuanya.
Usahakan untuk tidak melawan kenyataan psikologis. Orang tua harus dapat mengerti bahwa setiap kemauan orang tua sekarang tidak lagi dapat dituruti. Segala metode sebelum remaja tidak diperlukan lagi seperti memberikan hadiah positif, menyuruh anak menyendiri untuk berpikir kesalahannya, dll.
Metode tersebut sebaiknya jangan dipergunakan lagi tetapi mengandalkan sikap saling menghormati, mengasihi, pengertian yang lebih, dan lebih mengalah dan bukan melulu menekankan kewibawaan tapi menjalin hubungan emosional yang akrab, menggunakan teknik umpan balik, pemecahan persoalan bersama atau diskusi, perjanjian atau musyawarah keluarga.
Menerima masukan dan protes anak dengan tenang dan jangan ditentang. Hanya sedikit diceritakan sebab akibat. Mereka akan berpikir dan pasti mereka juga dapat lebih bijak mengambil sikap. Orang tua pada tahap ini hanya memantau. Dan mendoakan selalu yang terbaik buat anak remajanya.
Nah, perlu diingat anak anda yang remaja bukan kanak-kanak lagi. Sekarang dia sudah setengah dewasa. Maka jangan perlakukan dia sebagai anak kecil. Karena pendewasaan diri tergantung dari orang tuanya.
Info lain tentang Disiplin dan Motivasi silahkan simak video ini: [tab] [content title="Apa itu Disiplin"] [youtube src="cs3vh9wZJIk"][/youtube] [/content] [content title="Ibu Sang Motivator"] [youtube src="PoJJVgvNSFM"][/youtube] [/content] [content title="Akibat tidak Disiplin"] [youtube src="EVYetPFwL0U"][/youtube] [/content] [/tab]
